Golongan Manusia yang Mendapat Pahala Jihad Meski Tidak Berjihad

18:00
Mendapatkan pahala berjihad, namun tidak perlu berjihad. Siapa yang tidak mau? Pasti semuanya mau. Karena pahala jihad itu sendiri sangatlah besar. Apalagi bisa mendapatkan pahala jihad namun kita tidak perlu berjihad. Siapa sajakah golongan tersebut? Berikut Ulasannya:
 
Jihad bisa diartikan Berjuang dijalan Allah (islamnyaelectric.wordpress.com)
Golongan Manusia yang Mendapat Pahala Jihad Meski Tidak Berjihad

Inilah Orang yang Mendapat Pahala Jihad Meski Tidak Berjihad
Sebuah dalil menjelaskan bahwa pahala orang yang hanya duduk berbeda dengan orang yang ikut dalam perang membela Islam atau sering kita sebut dengan jihad. Seorang muadzin mengadu untuk Rasulullah tentang keinginannya yang hendak berjihad tetapi ia tidak bisa melihat. Berikut ini merupakan amalan yang setara dengan jihad.
Setelah aduan tersebut, turunlah kelanjutan dari alasan itu. Dalil tersebut menyatakan bahwa terdapat dispensasi yang menyebutkan bahwa orang buta, sakit, dan pincang tidak diharuskan untuk ikut dalam jihad tersebut. Hal ini disebabkan kekurangan jasmani atau cacat bukanlah keinginannya, tetapi takdir yang telah diserahkan oleh Allah. Sedangkan di dalam hati mereka, kemauan besar kepada jihad tertanam kuat.
Lalu bagaimana kalau mereka yang tidak memiliki keterampilan tapi dapat mendapatkan pahala laksana mereka yang mengerjakan jihad? Hal ini diterangkan oleh Rasulullah SAW bahwa mereka yang terhalang keadaan jasmani untuk berjihad tetapi mempunyai kesungguhan hendak membela agama Allah, maka mereka bakal mendapatkan cocok dengan niat dan kesungguhan mereka. Meskipun mereka tidak dapat ikut serta dalam jihad, namun kehadiran mereka bakal dapat dirasakan. Inilah teknik berjihad dijalan Allah meskipun tidak mempunyai kemampuan.
 Baca juga => Keutamaan Shalat Jum’at
Sebaliknya, ada sejumlah orang yang ikut serta atau mengerjakan ibadah, namun keikutsertaan mereka tidak dapat dialami karena niatnya yang salah. Ada sejumlah di antara mereka yang hendak beribadah namun niatnya hanya karena wanita, harta, dan tahta. Apa yang mereka niatkanlah yang bakal mereka dapatkan. Apabila dalam ibadah mereka hanya berniat kepada mendapatkan harta, maka mereka bakal mendapatkan harta namun tidak kepada pahala dan ridho Allah. Begitu pun dengan niat yang salah lainnya. Padahal dalam suatu ibadah harusnya kita hanya mengharapkan ridho Allah supaya amalan kita bisa diterima oleh-Nya.
Dalam kehidupan di dunia, kita dibuat oleh Allah senantiasa hanya untuk beribadah kepada-Nya. Bahkan untuk menghitung pahala dari amalan itu pun tidak diperbolehkan. Karena tidak seluruh amal ibadah anda diterima oleh Allah. Tergantung dengan niat, dan bagaimana anda melaksanakannya.
Sebagai seorang hamba, kita mempunyai ibadah harus yang wajib dilakukan. Apabila anda tidak melakukannya, maka anda akan menemukan dosa dan sebagai ganjaran di hari akhir merupakan masuk ke dalam neraka Allah. Dengan niat yang benar juga belum pasti amalan saya dan anda bisa diterima kalau syarat dan rukunnya yang belum terpenuhi. Terlebih kalau niat mula kita telah salah. Maka anda tidak akan menemukan berkah dari amalan tersebut, dan seluruhnya akan menjadi sia-sia.
Rasulullah mengajarkan untuk kita bahwa dalam masing-masing ibadah hendaknya kita hanya mengharapkan ridho Allah supaya amalan diterima laksana halnya berjihad di jalan Allah. Untuk pahala atau ganjarannya, serahkan saja pada Allah SWT. Allah merupakan Maha Adil sampai-sampai Dia akan menyerahkan balasan seadil-adilnya untuk hamba-Nya. Terlebih kalau kita mempunyai niat kuat kepada membela agama Islam dan melaksanakannya dengan sepenuh hati, maka anda tidak hanya mendapatkan ridho Allah tetapi pun mendapatkan pahala kebaikan.
 Baca Juga => Ayat dalam Al-Qur’an yang Berguna Untuk Pelindung Diri
Itu tadi adalah ulasan tentang golongan yang mendapat pahala berjihad namun tidak berjihad. Sungguh Allah Maha Adil. Subhanaallah. Semoga kita selalu berada di lendingan Allah SWT dan juga semoga kita bisa menjadi sosok yang Lebih Baik.
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari). Maka tunggu apa lagi, ayo kita bagikan kepada teman teman kita agar kita menjadi sosok yang LEBIHBAIK. Dan juga ilmu yang bermanfaat merupakan pahala yang tetap mengalir walaupun kita sudah tiada.



 Special Thanks To : kumpulanmisteri.com

Artikel Terkait

Latest
Previous
Next Post »